Probolinggo, 26 Oktober 2024 – SMKN 1 Probolinggo menjadi tuan rumah Workshop Penyusunan Instrumen Asesmen, yang berlangsung di Ruang Bromo Inspiration. Acara ini dihadiri oleh peserta dari SMKN 1 Gending, SMKN 1 Lumbang, dan SMKS Darul Lughah Walkaromah Kraksaan. Workshop ini bertujuan untuk memfinalisasi perangkat ajar, memahami proses penyusunan instrumen asesmen, menyusun skill passport, dan mempersiapkan langkah strategis untuk mendukung Teaching Factory (Tefa).
Pembukaan dan Sambutan
Workshop dibuka dengan sambutan Kepala SMKN 1 Probolinggo. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan tiga poin penting:
- Pelaksanaan pameran produk akan dilakukan di sekolah imbas.
- Kunjungan dan evaluasi Tefa oleh narasumber pusat akan mencakup sekolah imbas dan pengimbas.
- HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk produk dari sekolah pengimbas dapat difasilitasi melalui SMKN 1 Probolinggo.
Penyampaian Materi oleh Narasumber
Materi workshop dibawakan oleh Noorlela Marcheta, M.Kom, dengan fokus pada penyusunan instrumen asesmen. Kegiatan ini mencakup beberapa tujuan utama:
- Verifikasi perangkat ajar.
- Penyusunan instrumen asesmen formatif dan sumatif.
- Pendampingan pembuatan draft instrumen asesmen.
- Pemahaman penyusunan skill passport.
Verifikasi Perangkat Ajar
Peserta diarahkan untuk memahami komponen perangkat ajar, mengevaluasi, dan memperbaiki modul berdasarkan kompetensi. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:
- Identifikasi tujuan pembelajaran.
- Penyusunan materi dan aktivitas yang sesuai.
- Pengembangan latihan dan instrumen asesmen.
Penyusunan Instrumen Asesmen
Asesmen formatif bertujuan untuk memantau proses pembelajaran melalui dokumen seperti workbook, jobsheet, dan SOP. Sementara itu, asesmen sumatif dirancang untuk menilai pencapaian unit kompetensi, yang menghasilkan skill passport sebagai rekam jejak kemampuan siswa.
Proses penyusunan asesmen melibatkan langkah-langkah strategis, seperti analisis unit kompetensi, pengembangan rencana asesmen, dan penyusunan instrumen asesmen berbasis standar. Peserta juga mendapatkan contoh format dokumen asesmen, seperti lembar kerja, ceklis aktivitas praktik, dan soal evaluasi.
Penyusunan Skill Passport
Skill passport, yang menjadi salah satu fokus utama workshop, merupakan catatan kompetensi siswa selama menempuh pendidikan di SMK dan dunia kerja. Dengan validasi oleh industri, skill passport memuat data kompetensi spesifik siswa dan mendukung implementasi pembelajaran berbasis proyek.
Langkah penyusunannya mencakup:
- Identifikasi siswa dan keahliannya.
- Deskripsi keterampilan sesuai unit kompetensi.
- Evaluasi keterampilan melalui hasil ujian.
- Penyertaan bukti pendukung, seperti buku kerja.
Penutupan dan Tindak Lanjut
Workshop diakhiri dengan arahan tindak lanjut dari narasumber. Semua perangkat ajar dan instrumen asesmen yang telah disusun akan digunakan untuk memperkuat implementasi Tefa di sekolah jejaring. Kepala SMKN 1 Probolinggo mengapresiasi kerja keras peserta dan menekankan pentingnya kolaborasi untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dengan kompetensi yang diakui industri.
Acara ini berhasil memfasilitasi para pendidik untuk menyusun perangkat ajar dan asesmen berbasis kebutuhan vokasi, sebagai langkah strategis mendukung pendidikan berbasis praktik dan dunia industri.